tukik (anak penyu) "berenang gila-gilaan" di laut
05 Junicatatan asti:
cuplikan video ini aku ambil dari film "Laporan dari Kehidupan yang Terancam, Masa Depan Penyu dan Manusia: Studi Kasus dari Brasil dan Indonesia" yang diproduksi oleh Bayerischer Rundfunk dan dialihbahasakan serta didistribusikan di Indonesia oleh Kehati
ada beberapa teori mengenai bagaimana tukik (anak penyu) menemukan jalan ke laut:
- tukik mampu membedakan intensitas cahaya dan mereka cenderung akan menuju intensitas cahaya yang lebih terang (tetapi ada beberapa kasus ketika tukik menetas pada saat terang,, dan mereka masih mampu menemukan jalan menuju laut)
- ketika "merangkak" menuju laut, tukik diprediksi mampu membuat kompas magnetis di dalam memorinya, yang digunakan untuk mengarahkan tukik tersebut keluar dari pantai (beberapa ahli menyatakan bahwa kemampuan ini yang menyebabkan penyu dewasa selalu kembali ke daerah dimana mereka menetas)
segera setelah flipper mereka tidak menyentuh substrat pantai dan mereka mulai terbawa ombak, tukik mulai berenang dengan penuh semangat tanpa beristirahat, (dan mereka mulai menyelam) yang biasanya disebut "berenang gila-gilaan" atau "swim-frenzy" selama maksimal 24 jam.
karena aktivitas "berenang gila-gilaan" itu terjadi di semua spesies penyu, beberapa peneliti memprediksi bahwa tujuan aktivitas tersebut sama, yaitu: keluar dari perairan dangkal menuju perairan yang lebih dalam.
yang berbeda adalah aktivitas setelah "berenang gila-gilaan",, yang merefleksikan perbedaan masing-masing spesies penyu dalam pencarian makanan, strategi menghindari pemangsa, dan strategi untuk menyimpan energi.
2 comments
Mudah2an saat melakukan berenang gila2an itu ndak menyebabkan tukik menjadi gila betulan. Kenapa ya saat tukik2 itu menetas koq ndak ditungguin sama mboknya?
BalasHapusItulah hidup ya...yang namanya makhluk baru lahir tuh kodratnya butuh perlindungan. Seperti anak membutuhkan kita..
BalasHapusMet kenal...pecinta kehidupan..